CIBINONG BOGOR – GERBANG WARTA INDONESIA // Jelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, melepas 224 petugas pengamanan hewan kurban, untuk memastikan kesehatan dan melindungi hewan kurban dari paparan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Gedung Serbaguna I Setda, pada Selasa (27/5/25).
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas dedikasi para petugas yang akan memastikan kesehatan hewan kurban di wilayah Kabupaten Bogor. Ia menekankan pentingnya tugas ini sebagai bagian dari ikhtiar melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit hewan, khususnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat merebak dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini merupakan momen penting karena dua minggu lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Kegiatan ini menjadi bentuk kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menyambut Idul Adha serta komitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui pengawasan hewan kurban yang ketat dan berkelanjutan,”ujar Bupati Bogor.
Lebih lanjut, Rudy Susmanto menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tidak bisa bekerja sendiri dalam pengamanan hewan kurban. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi peran serta IPB University dan para mahasiswa yang terlibat.
“Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan hewan-hewan yang datang dari berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sumbawa dalam kondisi sehat saat disembelih,” tegas Rudy.
Ia menyampaikan, 224 petugas akan dikerahkan ke berbagai titik, termasuk lapak, kios, peternakan, dan kandang, guna melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam mendeteksi potensi penyebaran penyakit dan memastikan syarat syariat Islam juga terpenuhi.
“Kami Pemerintah Kabupaten Bogor dan IPB, akan terus memantau titik-titik potensi sebaran penyakit hewan kurban dalam dua minggu kedepan,” tegasnya.
Bupati Bogor juga berpesan kepada para petugas agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, karena pekerjaan ini bukan hanya soal teknis medis, namun juga bernilai ibadah.
“Tugas Bapak Ibu sekalian adalah tugas mulia, melayani masyarakat Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Saya merasa bangga dan terhormat berada di tengah-tengah para petugas hari ini. Selamat bertugas, semoga Allah SWT menyertai dan meridhoi perjuangan kita bersama,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Kepala Diskanak Kabupaten Bogor, Nurhayati, menyampaikan bahwa sebanyak 224 petugas pengamanan hewan kurban telah dibentuk dan siap bertugas. Tim ini terdiri dari tenaga medis dan paramedis dari berbagai instansi. Antara lain tim dari Diskanak Kabupaten Bogor 78 orang, Petugas Peternakan Swadaya (PPS) 28 orang. Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) 100 orang, tim dari Kementerian Pertanian 5 orang, tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat 3 orang dan Dokter Hewan Praktek (PDHI Jabar) sebanyak 10 orang.
“Kegiatan ini bukan hanya bentuk pengawasan, tetapi juga edukasi dan perlindungan kepada masyarakat. Kita ingin pastikan daging kurban yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten Bogor memenuhi prinsip ASUH: Aman, Sehat, Utuh, dan Halal,” ujar Nurhayati.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit hewan, Diskanak juga telah melaksanakan vaksinasi antraks dan PMK terhadap sapi, kerbau, kambing, dan domba. Sebanyak 2.000 dosis vaksin antraks diberikan pada bulan Mei 2025 dalam dua tahap, dan vaksinasi PMK dilakukan secara bertahap dari Mei hingga November 2025.
Nurhayati juga menyampaikan bahwa pemerintah menyediakan fasilitas pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemkab Bogor, yaitu RPH Cibinong, RPH Jonggol, dan RPH Galuga. Selain itu, dilakukan pula sosialisasi melalui surat edaran ke kecamatan dan kelurahan, media cetak dan elektronik, serta Radio Tegar Beriman.
Salah satu kegiatan penting lainnya adalah workshop pengembangan kader penanganan hewan kurban yang dilaksanakan pada 22 Mei 2025 di Dharmawan Park dan RPH Cibinong. Workshop ini diikuti oleh panitia kurban dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dengan tujuan mencetak juru sembelih halal atau Julaiha. Julaiha menjadi simbol komitmen Pemkab Bogor untuk menjamin kehalalan dan kesehatan dalam proses penyembelihan.
Dalam pemeriksaan hewan kurban sejak H-30 hingga H-1 dari 6 Mei – 5 Juni 2025, telah diperiksa sekitar 1.900 ekor sapi dan 523 ekor domba di lokasi penggemukan, pasar dadakan, dan tempat penampungan hewan kurban. Pemeriksaan pasca pemotongan hewan kurban juga akan dilakukan pada 6–9 Juni 2025 oleh petugas medis dan mahasiswa IPB.
“Syukur alhamdulillah hingga saat ini tidak ditemukan kasus PMK aktif di Kabupaten Bogor, meskipun sempat beredar isu di beberapa wilayah, namun setelah pengecekan, kondisi dinyatakan aman. Semoga dengan adanya program ASUH dan keberadaan Julaiha, kepercayaan masyarakat terhadap konsumsi hewan kurban semakin tinggi, dan Kabupaten Bogor ke depan semakin maju, gemilang, dan jaya,” tegas Nurhayati. (Herta)