Camat Cibinong Acep Sajidin Resmikan Posyandu Tulip RW 04, Kel. Pabuaran Mekar “Langkah Strategis Cibinong Menuju Zero Stunting

CIBINONG  BOGOR –  GERBANG  WARTA  INDONESIA  //  Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan masyarakat, Ibu  dan  Balita Pemerintah Kecamatan Cibinong meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tulip yang berlokasi di RW 04, Kelurahan Pabuaran Mekar, Rabu (11/6/25). Posyandu ini dibangun melalui pemanfaatan dana kelurahan yang dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat, dengan dukungan penuh dari program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini adalah peresmian Posyandu Tulip. Ini merupakan hasil sinergi antara kelurahan dan LPM dalam memanfaatkan dana kelurahan secara tepat guna. Harapannya, Posyandu ini akan menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang aktif dan berkelanjutan,” ujar Camat Cibinong, Acep Sajidin.

Menurutnya, pembangunan posyandu ini menjadi bagian dari strategi besar Kecamatan Cibinong untuk mengatasi dan mencegah kasus stunting di wilayahnya. Saat ini tercatat sekitar 102 kasus stunting di seluruh kecamatan. Namun, khusus di RW 04, Kelurahan Paburan Mekar, Camat menyampaikan kabar baik bahwa tidak ditemukan kasus stunting.

“RW 04 ini Alhamdulillah sudah bebas dari stunting. Maka posyandu ini bukan hanya untuk penanganan, tetapi juga pencegahan agar tidak muncul kasus baru. Bila dimanfaatkan secara optimal untuk penimbangan, pengukuran balita, edukasi gizi, dan layanan dasar lainnya Insya Allah stunting bisa ditekan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Camat Cibinong menargetkan program zero growth stunting atau pertumbuhan nol kasus stunting di wilayahnya. Artinya, tidak ada penambahan kasus baru, dan 102 kasus yang masih ada akan ditangani secara bertahap hingga tuntas.

“Target kami jelas, Cibinong harus zero growth stunting. Tidak boleh ada pertambahan. Bahkan yang ada sekarang pun harus kita entaskan terlebih dengan keberadaan Posyandu Tulip ini,” tegasnya.

Peresmian Posyandu Tulip ini juga menjadi pemicu semangat baru bagi para kader posyandu yang selama ini telah menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Diharapkan, kehadiran fasilitas baru ini akan memperkuat gerakan pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah tersebut.

Kemudian, Lurah Pabuaran Mekar Ronald menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini. Lebih dari sekadar fasilitas fisik, Posyandu Tulip diharapkan menjadi pusat aktivitas kesehatan masyarakat yang aktif dan bermanfaat bagi ibu hamil, balita, serta lansia. Target utama dari pendirian posyandu ini adalah mendorong peningkatan kegiatan kader dan memperkuat upaya pencegahan stunting.

“Dengan adanya posyandu ini, kami ingin memotivasi para kader untuk terus meningkatkan kegiatannya. Kami juga berharap masyarakat memanfaatkan posyandu untuk layanan seperti penimbangan, pengukuran balita, konsultasi gizi, dan lainnya,” tambah Lurah.

Lurah Pabuaran Mekar juga mengungkapkan bahwa saat ini RW 04 berada dalam kondisi yang menggembirakan, tanpa kasus stunting yang tercatat. Namun, justru karena itu, keberadaan posyandu menjadi sangat penting untuk menjaga agar tidak muncul kasus baru di masa depan.

“Alhamdulillah, di RW 04 ini tidak ada anak yang mengalami stunting. Maka dari itu, kita harus menjaga kondisi ini. Insya Allah jika posyandu ini dimanfaatkan dengan baik, tidak akan muncul kasus baru,” ujarnya optimistis.

Selaras dengan kebijakan Kecamatan Cibinong, Kelurahan Pabuaran Mekar juga mendukung penuh target zero growth stunting atau tidak adanya pertambahan kasus stunting. Saat ini, Kecamatan Cibinong mencatat sekitar 102 kasus stunting, yang ditargetkan untuk segera dituntaskan.

“Kami siap mendukung upaya kecamatan dalam mewujudkan pertumbuhan nol stunting. Kami ingin menjaga agar wilayah kami tetap bebas stunting dan bahkan berkontribusi mengurangi angka yang ada,” bebernya.

Di tempat yang sama, perwakilan manajemen Polychemie, Agus Hendarto menyampaikan, bahwa dukungan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan yang beroperasi di tengah-tengah lingkungan permukiman warga.

“Kalau bicara lokasi, sebenarnya tidak ada target yang spesifik. Tapi karena kami beroperasi di tengah masyarakat, maka menjadi tanggung jawab moral kami untuk bisa memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Kami banyak bekerja sama dengan Pak RW dan para RT untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” tandasnya. (Publikasi / Herta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *