HJB Ke-543 Bupati Bogor Buka Kabogorfest 2025 & Helaran Budaya Jadikan Roda Ekonomi Masyarakakat

CIBINONG  BOGOR  –  GERBANG  WARTA  INDONESIA  //  Bupati Bogor Rudy Susmanto resmi membuka Kabogorfest 2025 yang berlangsung dari tanggal 11-26 Juni 2025, bertempat di Stadion Pakansari, pada Rabu (11/06/25). Festival  tersebut  merupakan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, dengan  momentum menggerakkan roda ekonomi masyarakat lewat kekayaan budaya dan partisipasi UMKM.

Hadir  dalam acara  Kabogorfest  yaiitu  Wakil  Bupati  Bogor,  Forkompida,  SKPD,  40  Kecamatan  dan  Kelurahaan serta  Desa,  RSUD,  BUMD . Kabogorfest 2025 bukan sekadar seremoni, namun langkah konkret menumbuhkan ekonomi berbasis kearifan lokal.

Kabogorfest festival  ini mampu menjadi magnet wisata budaya dan ekonomi, serta membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bogor. “Sehingga ekonomi dan budaya bisa berjalan beriringan. “ Karna Kabogorfest  berbentuk penghormatan kepada  budaya, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan. festival  ini oleh rakyat, untuk rakyat,” tegas  Bupati.

Selain  itu, Rudy Susmanto hari  ini memberikan penghargaan kepada para pemimpin terdahulu Kabupaten Bogor atas kontribusi mereka dalam pembangunan. Stadion Pakansari berdiri karena adanya  pondasi kuat yang dibangun oleh para pendahulu seperti  dari Rahmat Yasin, Nurhayanti, Ade Yasin, Iwan Setiawan hingga juga dua Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu dan Bachril Bakri.

“Kami hanya melanjutkan cita-cita luhur melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Festival besar merakyat, Kabogorfest 2025 menampilkan pertunjukan seni dan budaya  seperti Binojakrama Padalangan Wayang  Golek Purwa Tingkat Provinsi Jawa Barat ke-38 tahun 2025 dan  dibuka  hari  ini.

Binojakrama Padalangan Wayang Golek Purwa adalah ajang atau forum pertunjukan, apresiasi, dan pelestarian  seni  wayang  golek purwa  yang melibatkan  para  dalang dari berbagai  daerah, khususnya  di  wilayah Jawa  Barat.

Ajang  ini  diselenggarakan  dalam  bentuk  festival, pentas  kolaboratif  yang  bertujuan  melestarikan  seni tradisional sunda, khususnya  wayang  golek. Memberikan  ruang  berekspresi bagi para dalang muda maupun senior. Meningkatkan  apresiasi  masyarakat  terhadap  budaya lokal. Menumbuhkan  rasa  cinta  tanah  air melalui  cerita-cerita  heroik  dalam pewayangan.

Kabogorfest 2025, sebagai  ruang inklusif bagi para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif. Dalam festival ini, Pemkab Bogor menyertakan para Pedagang Kaki Lima di sekitar Pakansari, serta menggandeng sponsor untuk menekan beban anggaran daerah.

“Separuh acara ini didukung  oleh pihak swasta dan sponsor.,  dengan  menunjukkan bahwa kolaborasi publik swasta bisa menjadi model pendanaan  berkelanjutan di masa mendatang ,” ungkap Rudy Susmanto.

Diketahui festival akbar berlangsung selama 16 hari, mulai 11 hingga 26 Juni 2025 dan  terpusat di Stadion Pakansari, dan akan menyajikan lebih dari 103 kegiatan. Mulai dari pagelaran Binojakrama Wayang Golek Purwa Tingkat Provinsi Jawa Barat, Pameran Pusaka Jawa Barat, termasuk Mahkota Binokasih di Cibinong City Mall (CCM). Kejuaraan Nasional Offroad Seri 1 di sirkuit Stadion Pakansari, bazar UMKM dan pertunjukan seni dari pelaku lokal. Kemudian pelayanan publik, festival budaya, helaran desa wisata, hingga job fair.

Kegiatan  Kabogorfest 2025 realisasi dari Keputusan Bupati Bogor No. 400/126 Tahun 2025 tentang pembentukan panitia peringatan HJB ke-543. Festival  tersebut menjadi “intellectual property” Kabupaten Bogor  dirancang agar bisa digelar setiap tahun dengan konsep dan konten yang terus berkembang.

Kabogorfest 2025 juga membuka kemungkinan kolaborasi dengan kedutaan besar negara-negara sahabat seperti Belanda, Jepang, dan Korea.

Selaku Ketua Panitia Kabogorfest 2025, Yudi Santosa  mengatakan  temanya  adalah ‘Semua Ada di Kabogorfest’. Untuk memastikan bahwa seluruh unsur masyarakat dari budayawan, pelaku UMKM, komunitas, instansi hingga investor mendapatkan ruang dalam festival ini.

“Tujuannya  adalah  memberi ruang ekspresi, edukasi, dan apresiasi terhadap warga dan potensi daerah.  Acara ini bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh masyarakat Kabupaten Bogor,” tegas Yudi.

Panitia  menargetkan dengan 500 lebih pegunjung  yang  hadir  berpartisipasi  dan  2 juta selama pelaksanaan  berlangsung. Untuk itu, acara dikemas secara strategis dengan perpaduan antara  hiburan, layanan publik, edukasi, investasi, dan budaya.

“Kami menyiapkan berbagai ruang kolaboratif lintas sektor dari pelayanan kesehatan, pameran produk unggulan daerah, perbankan, hingga ruang milenial dan otomotif,” imbuhnya. ( Publikasi / Herta )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *